100 tahun yang akan datang (insyaAllah) kita juga tidak akan ada di dunia ini, trus kita kemana???
Merenungkan dua pertanyaan diatas, seakan menjadikan kita berpikir kembali tentang hakekat kita berada di dunia ini.
Kawan ... dunia ini sementara, harta yang dititipkan pada kita juga sementara, kendaraan yang (mungkin) kita miliki sekarang juga sementara, jabatan yang (mungkin) ada pada diri kita juga sementara, ... terus ... apakah kita pantas sombong, apakah kita pantas untuk memamerkan perkara-perkara yang sementara itu?
Alangkah tidak adilnya diri kita, alangkah dzolimnya diri kita, jika kita tidak menyiapkan bekal untuk kehidupan kita yang abadi, yang hakiki, yang selama-lamanya yaitu di akhirat nya Allah SWT.
Ingat kawan ... rumah kita yang sesungguhnya adalah di akhirat ... kampung halaman kita yang sesungguhnya adalah di akhirat ... maka dari itu ... mari kita bangun akhirat kita, kita bangun keluarga kita di akhirat, kita bangun rumah kita di akhirat, kita bangun kampung halaman kita di akhirat, jangan hanya membangun keluarga, rumah dan kampung halaman di dunia saja, alangkah ruginya orang yang seperti itu
Mumpung masih ada kesempatan, masih ada umur, mari kita berlomba-lomba untuk mempersiapkan akhirat kita.
Oleh Suwarsono Abdurrouf
Photo by Manuela Adler
Tidak ada komentar:
Posting Komentar